Penumbuhan Modal Sosial Elemen Masyarakat

Modal sosial merupakan salah satu elemen kultural yang penting dalam kehidupan, dimana setiap individu diharapkan bisa berprilaku sesuai dengan aturan norma yang berlaku, nilai-nilai yang berkembang di dalam masyarakat serta mengembangkan potensi kebaikan di dalamnya untuk meningkatkan kekompakan dan kerjasama baik dalam suatu kelompok, masyarakat, bangsa dan negara.

Unsur-unsur utama di dalam modal sosial seperti sikap partisipasi, rasa saling percaya, semangat imbal-balik, taat norma-norma, nilai-nilai, dan proaktif dalam suatu jaringan rupanya masih belum banyak di terapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Hal inilah kemudian terus berkembang menjadi masalah sosial yang terus membesar hari demi hari, hingga saat ini.

Di sebagian kalangan pejabat pemerintahan misalnya, tradisi untuk memanfaatkan jabatan sungguh sangat kental sekali. Terlebih lagi kalau sudah bicara tentang proyek yang berkaitan dengan uang, bentuk-bentuk penyimpangan luar biasa besarnya. Dimulai dari bentuk mark up dana yang tidak sesuai dengan kebutuhan, memotong dana anggaran dari budget yang sebenarnya, hingga secara terang-terangan menyimpangkan dana tersebut. Tetapi hal ini masih mereka anggap sah-sah saja bahkan dianggap rezeki yang halal bagi mereka.

Potret itulah yang sadar atau tidak telah menjadi contoh bagi kalangan masyarakat yang lebih kecil. Seperti dalam menerima bantuan misalnya, apabila kita selidiki lebih dalam ternyata salah satu faktor penyebab mereka sulit untuk maju dan berkembang adalah karena faktor kurangnya rasa saling percaya diantara mereka khususnya dalam pengelolaan keuangan. Sehingga apabila ada bantuan dari pemerintah seperti program PNPM, bantuan alat-alat usaha dan sebagainya yang tidak dikontrol dengan baik maka akan timbul penyimpangan-penyimpangan yang membuat bantuan tersebut menjadi sia-sia kembali.

Ironis memang, tetapi itulah kenyataan yang ada pada masyarakat kita. Bahkan kondisinya saat ini lebih terasa berat lagi, karena manusia-manusia yang mempunyai potensi baik dimana mempunyai sikap yang jujur dan cekatan hanya akan menjadi bulan-bulanan di dalam sistem yang terbentuk sekarang ini. Bagi pegawai negeri misalnya, bisa jadi dengan alasan tertentu akan kesulitan untuk naik pangkat dan selalu dijauhi dan dimusuhi oleh orang-orang yang pro keburukan, begitu pula di tempat yang lain.

Kapan bangsa ini akan maju? Pertanyaan ini seringkali terlontar di benak kita. Kondisi dahulu pada awal kemerdekaan saja bangsa kita sebenarnya telah melakukan akselerasi yang cukup cepat di berbagai bidang. Bidang pendidikan misalnya, negara tetangga kita yaitu Malaysia dahulu masih banyak belajar dari bangsa Indonesia. Bahkan banyak masyarakatnya yang dikirim untuk bersekolah dan mengenyam pendidikan di Indonesia. Kemudian di bidang militer, pada awal-awal kemerdekaan kita telah memiliki angkatan bersenjata yang yang cukup disegani di Asia. Bahkan kita mempunyai salah satu kapal perang terhebat di zamannya, yang membuat bangsa ini semakin dihormati.

Bagaimana kondisinya sekarang? Seperti yang telah kita ketahui bersama, saat ini karena lemahnya kita dalam menata modal sosial dalam berbagai elemen kehidupan menjadikan kita harus belajar kembali dari awal. Kerusakan-kerusakan yang telah jelas akibatnya masih belum juga menjadikan jera bangsa kita. Karena apa? Sebagian masyarakat kita masih banyak yang berfikir secara parsial, dimana sebagian besar mereka hanya mementingkan kepentingannya sendiri tanpa melihat keadaan di sekitarnya. Banyak mereka tidak faham atau bahkan lupa ingatan bahwa salah satu penyebab kerusakan besar di dalam masyarakat akibat ulah tangannya yang ternyata akhirnya banyak merugikan masyarakat kebanyakan.

Belajar dari masa lalu! Inilah yang harus menjadi pegangan bagi bangsa kita. Kemauan dan semangat yang besar harus ditunjukkan untuk merealisasikan dengan segera tatanan kebaikan. Malu kalau kita hanya melakukan pembangunan yang ternyata hanya seperti berjalan di tempat. Kapan kita akan mampu memberdayakan seluruh masyarakat dan bangsa kita? Oleh karena itu, mari kita tumbuhkan semangat modal sosial dengan baik. Bagi setiap elemen masyarakat, marilah kita tingkatkan partisipasi kita dalam menyongsong perubahan. Aktiflah untuk menyuarakan gaung kebenaran. Tingkatkan rasa saling percaya di dalam kehidupan bermasyarakat. Belajarlah dari negeri Sakura (Jepang) yang mempunyai high-trust, dimana rasa saling percaya yang sangat tinggi menjadikan mereka negara maju. Bertindaklah untuk selalu memunculkan rasa peduli terhadap norma-norma yang berlaku. Mengembangkan nilai-nilai positif dan ide-ide kreatif dalam mewujudkan kebaikan bersama dan sebagainya.

Apakah kita sudah terlambat? Belum tentunya. Sebenarnya pada setiap elemen masyarakat masih ada orang-orang yang masih mau untuk tetap peduli dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai positif. Hanya saja perlu dukungan lebih banyak lagi untuk merealisasikan dan meninggikan kapasitas modal sosial pada setiap individu masyarakat. Seyogyanya hal ini dimulai dari lingkungan pemerintahan, sebagai teladan bagi rakyatnya. Tetapi, tampaknya kita harus mengikuti saran dari Aa Gym tentang 3M-nya, yaitu mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil, dan mulai dari sekarang.

Di lingkungan keluarga misalnya, biasakanlah sikap keterbukaan dalam berkomunikasi dan menerapkan nilai-nilai kejujuran dari orangtua kepada anak-anaknya. Kemudian pada lingkungan sekolah, diharapkan setiap siswa atau mahasiswa menyadari bahwa mencontek dan kegiatan buruk lainnya adalah awal dari kerusakan besar yang akan terjadi pada kemudian hari. Di lingkungan Pemerintahan, organisasi, dan sosial kemasyarakatan tentunya marilah kita bersama-sama menciptakan dan menguatkan modal sosial, serta menguatkan kekompakan kita dalam meningkatkan kebersamaan. Mudah-mudahan kebangkitan bangsa ini segera terwujud sehingga mampu bersaing dan mengejar ketertinggalan.


By Muhammad IQbaL Hanafri (イケバ)

e-mail : iqbal_eighty@yahoo.com

website : www.miqbalhanafri.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

IQbaL Readers, you can gives me comments in this column. I hope, we can sharing anything. Ok.

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / M. IQbaL Hanafri

We are : Indonesian Blogger / powered by : blogger